Friday 22 May 2015

Apa bedanya Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, dsb..dsb.. ??

by Lukito Edi Nugroho on Tuesday, 24 November 2009 at 11:08
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mengikuti rapat kerja nasional Aptikom (Asosiasi Perguruan Tinggi Komputer) se Indonesia di Manado. Ini keikutsertaan pertama kali buat saya, jadi saya lebih banyak mengamati apa yang terjadi di rapat saja. Ada cukup banyak agenda yang dibicarakan, tetapi salah satu yang menarik adalah tentang kodifikasi program studi di laporan EPSBED. Dalam rapat kemarin, Dikti mengatakan akan mengakomodasi program-program studi yang termasuk dalam rumpun komputer/informatika, sehingga tidak lagi terjadi kebingungan bagi perguruan tinggi (PT) penyelenggara prodi Sistem Informasi, Sistem Komputer, Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Teknologi Informasi, dan Rekayasa Perangkat Lunak. Wait…tunggu…sebanyak itukah prodi-prodi dalam rumpun komputer/informatika? Apa bedanya antara satu prodi dengan prodi lainnya?

Hehehe…kalau anda bingung, jangan khawatir… Banyak temannya kok, bahkan orang TI sendiri, yang juga bingung. Lalu bagaimana? Kalau orang TI saja bingung, bagaimana masyarakat? Bagaimana misalnya calon mahasiswa bisa memilih prodi yang cocok jika mereka tidak paham tentang pilihan-pilihan yang ada?
“Rumpunisasi” oleh Dikti tersebut merupakan usulan Aptikom, yang didasarkan pada klasifikasi bidang-bidang computing yang dibuat oleh ACM/IEEE. Klasifikasi yang terdapat dalam Computing Curricula 2005 dan banyak digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum ini membagi disiplin computing ke dalam 5 bidang: Computer Science (CS), Computer Engineering (CE), Information Systems (IS), Information Technology (IT), dan Software Engineering (SE). Lingkup/daerah kajian kelima bidang ini digambarkan pd gambar di bawah (maaf, gambarnya mawut — saya bukan penggambar yang baik). Lingkup CS ditunjukkan oleh area yg dibatasi dengan warna hitam, CE berwarna merah, IS berwarna hijau, IT biru, dan SE coklat muda. Istilah “Teknik Informatika” tidak dikenal di versi ACM/IEEE ini (sorry guys…), tapi sepertinya bisa ditempatkan di bidang IT.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa masing-masing bidang memiliki fokus kajian yang spesifik. CS misalnya, penekanannya adalah pada aspek teoritis, sementara IT lebih ke practical. IS beroperasi pada domain organisasi, sementara CE lebih ke hardware dan infrastrukturnya. Fokus kajian ini kemudian menentukan body of knowledge yg pada akhirnya digunakan untuk merancang kurikulum.
Menariknya, meski masing-masing bidang punya fokus, di sisi lain terlihat pula overlap yang cukup luas. SE misalnya, bidang ini overlap dengan semua bidang lain. Inilah yang membuat banyak orang menjadi bingung, karena batas-batas antara satu bidang dengan bidang lain tidak jelas.
Kebingungan orang bisa semakin parah karena banyak perguruan tinggi (tidak hanya di Indonesia saja!) yang menganut definisi yang berbeda dengan definisi versi ACM/IEEE tsb. Contohnya, cukup banyak fakultas/prodi Ilmu Komputer berpandangan bahwa cakupannya termasuk meliputi urusan penerapan teknologi. Atau sebaliknya, Rekayasa Perangkat Lunak diartikan hanya berurusan dengan aspek practical saja.
Salahkah pandangan-pandangan tersebut? Tentu saja tidak. Definisi versi ACM/IEEE itu hanya kerangka referensi, bisa diikuti, bisa juga tidak. Tiap PT bebas untuk mendefinisikan versinya masing-masing. Tiap PT punya latar belakang dan argumen masing-masing, dan sah-sah saja dalam memberikan label apapun bagi prodi-prodinya. Ibaratnya makanan, sama-sama namanya “pecel”, tapi isi sayurnya bisa beda-beda…
Lalu bagaimana supaya masyarakat tidak bingung? Unfortunately tidak ada cara yang “sistemik” dan bisa diseragamkan. Apalagi bidang computing juga bidang yang sangat dinamis dan punya tingkat penetrasi tinggi. Mungkin saja klasifikasi versi ACM/IEEE itu juga perlu ditinjau ulang. Sekarang ini muncul niche baru, misalnya game dan animasi. Mau dimasukkan ke bidang mana? Atau kalau kita belajar tentang pemberdayaan masyarakat melalui TIK, ini daerahnya siapa?
Belum lagi kalau dikaitkan dengan disiplin ilmu lain, misalnya Teknik Elektro. Di Indonesia, khususnya di PT-PT besar, hampir semua bidang computing di atas lahir dari rahim ilmu Teknik Elektro.
Jadi, bagi anda yang belum jelas tentang perbedaan antara Ilkom, Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Sistem Informasi, dsb., maaf jika saya tidak bisa memberikan penjelasan yang memuaskan :-) Kalau anda ingin tahu lebih dalam ttg prodi anda, silakan hubungi pengelola prodinya…
Pembagian bidang-bidang computing menurut ACM/IEEE.
BAGIAN 2
(aslinya bisa dibaca di SINI)

Apa bedanya Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Ilmu Komputer (versinya JTE UGM)
by Lukito Edi Nugroho on Friday, 27 November 2009 at 07:09
Menyambung tulisan saya sebelumnya…

Khususnya buat mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UGM, biar anda tidak bingung jika ditanya orang tentang prodi anda, silakan baca tulisan saya yang dulu diajukan saat mengusulkan pembukaan prodi ini.
Semoga bisa mencerahkan…

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia, yang mengacu pada definisi dari UNESCO, Teknologi Informasi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu, teknologi dan kerekayasaan serta teknik-teknik manajemen yang digunakan dalam menangani dan mengolah informasi; penerapan disiplin dan teknik-teknik tersebut; interaksi manusia dan mesin-mesin, serta masalah-masalah sosial, ekonomi, dan budaya yang menyertainya [Nugroho, 1997]. Teknologi Informasi mengkaji pemanfaatan teknologi komputer dan komunikasi data untuk keperluan pengelolaan data, informasi, dan pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi di berbagai bidang/sektor.
Istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki pengertian yang mirip dengan Teknologi Informasi. Kata “komunikasi” dimunculkan untuk memberikan penekanan terhadap aspek komunikasi dan jaringan informasi yang memang menjadi faktor kunci dalam pemanfaatan teknologi komputer. Dengan demikian pemilihan kedua istilah/nama tersebut didasarkan pada seberapa kuat keinginan untuk menyatakan pentingnya aspek komunikasi dalam domain pembicaraan.
Nama atau istilah lain yang sering digunakan adalah Teknik Informatika. Teknik Informatika membicarakan tentang tatanan berbagai sumber daya informasi yang berkaitan dengan pengumpulan, penyiapan, pengolahan, penyimpanan, pencarian, dan penyajian serta pendistribusian data dan informasi [Nugroho, 1997]. Fokus kajian adalah pada aspek rekayasa yang mengembangkan “cara-cara” (develop ways).
Dari definisi tentang Teknologi Informasi dan Teknik Informatika di atas tampaklah bahwa cakupan Teknologi Informasi lebih luas dibandingkan Teknik Informatika. Keduanya memiliki fokus utama pada teknologi dalam pengelolaan data dan informasi, tetapi terminologi Teknologi Informasi mencakup juga aspek manajemen proses-proses rekayasa yang dibutuhkan, aspek organisasional yang mewadahi proses-proses rekayasa, serta aspek-aspek non-teknis lain seperti psikologis dan budaya yang muncul sebagai ikutan atau dampak penerapan teknologi. Perbedaan lain dalam hal lingkup kajian adalah masuknya aspek-aspek sasaran terapan dari teknologi itu sendiri. Sebagai contoh, Teknologi Informasi tidak terpisahkan dari sistem-sistem informasi yang digunakan dalam berbagai bidang (bisnis, pendidikan, pemerintahan, kesehatan, dan lain sebagainya).
Menurut Wikipedia, Ilmu Komputer (computer science) adalah sebuah disiplin ilmu yang secara umum membicarakan tentang perangkat keras, perangkat lunak, komputasi, dan teori-teori yang mendasarinya [Wikipedia, 2006]. Fokus disiplin ilmu komputer adalah pada manajemen kompleksitas dalam pembangunan dan analisis sistem-sistem komputer. Meskipun definisi di atas mengimplikasikan rentang yang luas, tetapi pada umumnya pembangunan perangkat keras dan perangkat lunak lebih dipandang sebagai aspek rekayasa dan diasosiasikan dengan disiplin Ilmu Teknik Komputer dan Teknik Informatika. Bidang Ilmu Komputer sendiri lebih cenderung memasuki ranah komputabilitas yang dicirikan oleh pembicaraan pada aras abstraksi yang lebih tinggi. Komputasi sebagai obyek kajian di ranah komputabilitas didefinisikan oleh ACM sebagai “the systematic study of algorithmic processes that describe and transform information, their theory, analysis, design, efficiency, implementation, and application” [Denning, 1989].
Tidak dapat disangkal antara disiplin Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer terdapat overlap yang cukup besar. Keduanya membicarakan domain yang sama. Perbedaan antara Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer adalah pada fokus penekanan bidang kajian. Teknologi Informasi berakar pada paradigma kerekayasaan (engineering) yang bertujuan “mengembangkan cara-cara” dalam lingkup pengelolaan data dan informasi. Teknologi Informasi mencakup bidang kajian teknologi komputer dan juga penerapan dan pemanfaatannya sebagai alat bantu dalam penyelesaian persoalan-persoalan yang ada (applied perspective). Pendorong (driver) Teknologi Informasi adalah persoalan atau kebutuhan nyata dalam masyarakat. Konsekuensinya, Teknologi Informasi juga berurusan dengan dampak-dampak non-teknis yang terkait dengan penerapan teknologi komputer . Di sisi lain, Ilmu Komputer dikembangkan berlandaskan pada paradigma pengembangan ilmu (science development) yang didorong oleh rasa keingintahuan (curiousity). Seperti telah dijelaskan sebelumnya, meskipun rentang cakupan bidang kajiannya juga luas, Ilmu Komputer berurusan dengan konsep-konsep dengan tingkatan abstraksi yang lebih tinggi. Ilmu Komputer tidak berurusan dengan dampak dari pemanfaatan Teknologi Informasi.

1 comment: